
Foto di atas adalah foto Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, yang sedang bersepeda sebelum pembahasan penghematan anggaran. Di saat yang sama dan dirundung masalah yang sama (masalah APBN), Presiden Indonesia sedang berkunjung ke Korea Selatan entah dalam rangka apa, saya lupa, tapi kabarnya sempat nonton Boy Band Korea.

Melihat foto di atas, saya merasa iri karena di negeri saya yang dahulu dijajah Belanda, presidennya sedang membeli pesawat kepresidenan seharga USD 91 juta (IDR ~830 milyar). Harga Air Force One-nya Indonesia ini sudah termasuk sistem keamanan yang dianggarkan sebesar 41 milyar rupiah. Dari detikNews diketahui bahwa salah satu pertimbangan pembelian pesawat ini adalah pentingnya menjaga keamanan Presiden.
Berbicara tingkat pengamanan Presiden, saya pernah melihat beberapa tentara melintas di depan rumah saya. Suasana ini terkesan aneh karena sejak Orde Baru runtuh, para tentara jarang terlihat mondar-mandir di kampung. “Mau kondangan kali ?!” Pikir saya, sambil bergegas berangkat kuliah menuju Stasiun KA Serpong.
Saat menyusuri jalan kampung tepat di balik pagar stasiun, saya melihat dua orang tentara yang sedang santai duduk-duduk sambil memegang senjata laras panjang.
Ada apakah ini? Kalau teroris, pasti yang turun Densus 88 bukan tentara??
Apakah GAM menyerbu Jawa?
Apakah Amerika mau menyerang Serpong? Karena reaktor nuklir Serpong adalah target setelah istana?

hahhahahahhaha.. Lebay !! Mendekati stasiun, saya dicegah security stasiun: “jangan lewat sini, mas! Lewat pintu depan! Ada pak SBY lagi meresmikan stasiun baru”. Ooh.. ternyata ada Presiden sedang meresmikan stasiun baru (keheranan saya tadi terjawab). Tapi mengapa lapis pengamanannya sampai rumah saya yang jauhnya 500 meter ditengah kampung?
Beberapa warga kampung menganggap pengamanan tersebut berlebihan, ada juga yang menganggap wajar. Saya menganggap berlebihan apalagi dalam kasus pembelian pesawat di tengah kondisi APBN yang katanya bakal sekarat jika subsidi minyak tidak dikurangi. Pemerintah memang punya perhitungan sendiri, katanya beli pesawat lebih hemat ketimbang carter penerbangan VVIP.
Kalau membaca blog posting Saptono (2010) dan penilaian anggota DPR, Bambang Soesatyo, dalam Gatra (2012), perhitungan tersebut tidak sesederhana apa yang dikatakan pemerintah karena kehadiran pesawat mewah itu menimbulkan konsekuensi pembiayaan reguler yang tidak kecil. Bambang menilai masih banyak cara yang bisa ditempuh untuk menekan biaya perjalanan presiden, misalnya menghentikan kebiasaan membawa rombongan besar.
Coba kita lihat kembali kesederhanaan dalam foto Rutte di atas. Dahulu, bangsa kita men-cap feodal bangsa Belanda. Secara sosiopolitik atau berdasarkan arti feodal yang sebenarnya, Belanda memang masih feodal. Tetapi, kalau “feodal” berdasarkan bahasa sehari-hari di Indonesia yang berarti perilaku yang memperlihatkan kesenjangan antara penguasa dengan rakyat jelata, siapakah yang lebih “feodal”? Rasanya sulit untuk diterima ketika kondisi rakyat sedang susah, kita melihat pemimpin atau wakil rakyat menggunakan fasilitas mewah yang dibeli oleh uang rakyat, ditambah pengamanan berlapis yang menjauhkan mereka dari rakyatnya.
Mengingat profil presiden-presiden kita yang semuanya muslim seharusnya tidak perlu pengamanan yang super ketat karena kalau (maaf) mati ditembak teroris, beliau akan mati syahid karena beliau sedang menjalankan tugas negara. Bukankah mati syahid adalah cita-cita seorang muslim? Wallâhu a’lam. Saya jadi membayangkan jika kamera yang membidik Rutte digeser ke kiri apakah akan terlihat bodyguard-nya ngejar dari belakang?
Baca Juga:
Ini dia pertimbangan membeli pesawat kepresidenan. (2012, February 9). detikNews.
KabarNet. (2012, February 10). Pesawat kepresidenan RI Rp 819 miliar [Web log post]. Retrieved from http://kabarnet.wordpress.com/2012/02/10/pesawat-kepresidenan-ri-rp-819-miliar/
Pesawat Mewah Mengirit Dana?. (2012, February 11). Gatra.
Presiden Pastikan Tak Ada Kepentingan Pribadi Dalam Pembelian Pesawat. (2012, February 13). Radar Pos.
Rutte wil zich niet vastleggen op einddatum. (2012, March 27). Reformatorisch Dagblad.
Saptono. (2010, February 3). Pesawat kepresidenan [Web log post]. Retrieved from http://saptono.wordpress.com/2010/02/03/peswat-kepresidenan
USD 4,5 juta untuk sistem keamanan pesawat kepresidenan RI. (2012, February 9). detikNews.
Ijin Share yak
😀
Nice Posting..
LikeLike
silahkan, terimakasih 🙂
LikeLike
blognya bagus
salam kenal
LikeLike
bisa saja, hanya sedang dalam pelarian dari jejaring sosial 🙂 trimakasih
LikeLike
pemerintah jago acting 🙂
——————————
blognya keren..
salam knal, thanks dah mampir..
LikeLike
jago menciptakan lagu juga
*sama-sama
LikeLike
nice bgt….
LikeLike
te-ha-ex bgt…. 😀
LikeLike
Ya pasti BEDA gan,
kalo perdana menteri belanda tuh : kepingin sehat badannya makanya pake sepeda onthel,
nha kalo presiden kita kan sudah sehat, jadi nggak perlu bersepeda onthel lah, hehehehe 🙂
LikeLike