Fitrah setiap manusia membuatnya merindukan akan kebenaran. Sebuah ayat dalam sebuah kitab suci mengingatkan tentang kecenderungan kodrati ini.

“Hadapkan dengan seluruh dirimu itu kepada agama sebagaimana engkau adalah hanief; secara kodrat melihat kebenaran, itulah fitrah Tuhan yang telah memfitrahkan manusia padanya” QS. Ar-Rūm (XXX) 30.

Suatu kebenaran hanya bisa didapatkan dengan kejujuran dan keterusterangan. Namun pada zaman sekarang, kebenaran, kejujuran, dan keterusterangan mengandung risiko tidak kecil.

Banyak kasus orang yang berbicara jujur dan apa adanya atau berusaha mengungkap kebenaran malah dimusuhi orang. Ambil saja contoh kasus Galileo yang mati dalam pengucilan (tahanan rumah) akibat mengungkapkan hasil penelitiannya. Secara jangka pendek, orang jujur mungkin akan dimusuhi banyak orang, tapi secara jangka panjang orang seperti ini akan dicari banyak orang. Galileo misalnya, beberapa ratus tahun kemudian oleh Stephen Hawking disebut sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern.

Saat mengikuti orientasi mahasiswa baru di tahun 2003, senior-seniorku membagi-bagikan sebuah puisi agar para mahasiswa baru berani menyampaikan kebenaran. Sampai sekarang, aku masih tetap membaca puisi ini sebagai salah satu “obat hati”. Berikut puisinya:

1. People are illogical, unreasonable, and self-centered.
Love them anyway
(Manusia tidak logis, tidak masuk akal, & egois.
Namun, tetaplah mencintai mereka.)

2. If you do good, people will accuse you of selfish ulterior motives.
Do good anyway
(Bila anda berbuat baik, orang lain akan menuduh anda egois dan punya maksud tertentu.
Namun, tetaplah berbuat baik)

3. If you are successful, you will win false friends and true enemies.
Succeed anyway
(Jika anda sukses, anda akan dikelilingi oleh sahabat yg tidak sejati dan musuh-musuh sejati.
Namun, tetaplah berusaha meraih kesuksesan)

4. The good you do today will be forgotten tomorrow.
Do good anyway
(Kebaikan yang anda lakukan hari ini, akan segera dilupakan esok hari.
Namun, tetaplah berbuat kebaikan)

5. Honesty and frankness make you vulnerable.
Be honest and frank anyway
(Kejujuran dan keterusterangan membuat anda terlihat rapuh.
Namun, tetaplah bersikap jujur dan terus terang)

6. The biggest men and women with the biggest ideas can be shot down by the smallest men and women with the smallest minds.
Think big anyway
(Orang besar dengan pemikiran luas dapat dijatuhkan oleh orang kecil dengan pikiran sempit.
Namun, tetaplah berusaha menjadi orang besar dan berpikiran luas)

7. People favor underdogs but follow only top dogs.
Fight for a few underdogs anyway
(Orang biasanya mengagumi para underdog, tapi hanya mengikuti orang-orang yang menjadi top dog.
Namun tetaplah memperjuangkan underdog yang anda yakini)

8. What you spend years building may be destroyed overnight.
Build anyway
(Apa yang anda bangun selama bertahun-tahun dapat lenyap dalam semalam.
Namun, teruslah membangun)

9. People really need help but may attack you if you do help them.
Help people anyway
(Orang yang membutuhkan anda mungkin menyerang anda.
Namun, tetaplah membantu semampu anda)

10. Give the world the best you have and you’ll get kicked in the teeth.
Give the world the best you have anyway
(Berikan yang terbaik pada dunia dan balasannya anda tersingkirkan.
Namun, tetaplah berikan yang terbaik untuk dunia)

 

Hal ini mungkin tidak selalu berhasil, tetapi anda dapat bahagia karena telah melakukan hal-hal yang bermakna dan bekerja pada potensi penuh, sehingga tidak akan ada penyesalan, seperti pesan Kent M. Keith, penulis puisi The Paradoxical Commandments:

“Aku meletakkan puisi ini sebagai sebuah tantangan, tantangan untuk selalu melakukan kebaikan, kebenaran, dan kejujuran, bahkan jika orang lain tidak menghargainya. anda harus terus berjuang, tidak peduli apa yang disangkakan orang, karena jika tidak, banyak hal yang perlu dilakukan di dunia ini, kita tidak akan pernah bisa lakukan.”

 

Serpong, 4/1/2010

Sumber:

  • Di buat oleh Dr. Kent M. Keith pada 1968 sebagai puisi untuk para pemimpin mahasiswa.
  • Saya membaca pertama kali dalam “Buku Suci Dunia Kampus 2003” (orientasi mahasiswa baru Universitas Mercu Buana) dengan judul “Paradigma Kepemimpinan”.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.