Suatu hari ada perhelatan akbar yang bersifat politis, karena ini adalah Kongres Organ Tubuh se-Dunia. Dalam kongres ini dibahas berbagai macam aturan organisasi, dan terakhir yang paling politis adalah pemilihan Ketua Organ Tubuh.

Pada awalnya kongres berjalan tertib dan teratur, karena memang masing-masing telah paham akan tugas dan wewenang masing-masing. Segala aturan main telah ditetapkan dan semua peserta kongres lega. Tibalah saatnya pada kondisi yang menegangkan, polarisasi kekuatan mulai terlihat. Simak ceritanya di bawah ini!

 

RAMBUT (pimpinan sidang): Saudara-Saudara dengan segala kerendahan hati, dengan ini saya menyampaikan bahwa pemilihan Ketua Umum (Ketum) ini kita lakukan secara aklamasi seperti keputusan-keputusan sebelumnya dalam kongres ini.

 

SELURUH PESERTA KONGRES: Setujuuu . . . d(>w<)b . . . !!! kalau begitu siapa nih calonnya yang pas??

 

OTAK: Saudara-saudara, itu tidak perlu ditanyakan lagi, yang pas adalah aku, karena akulah yang mengatur segala sesuatu yg ada di dalam organisasi kita ini.. (‘–‘ )”) …
::dengan jumawanya::

 

RAMBUT: Nah setuju apabila saudara Otak kita pilih sebagai ketua umum ?? ( ” . )…(. ” )
::sambil siap-siap mengetokan palu sidang::

 

MATA: Interuffffsiiii… \(~o~) …!!!

Kita tidak bisa begitu saja memilih Otak jadi Ketua, bukankah dia bisa mengatur itu akibat ada data dari yang aku berikan..?

Coba kalau dia ngga dapat data akurat dariku tentu saja akan salah keputusannya, jadi yang pas jadi Ketum adalah aku..!!

 

RAMBUT: Nah bagaimana ini, jadi siapa nih yang berhak jadi Ketua..?? ( .”.)
::mulai kelimpungan::

 

TENGKORAK KEPALA: Aku….. (“( >,< ) karena aku yang melindungi Otak agar dapat bekerja dengan baik

 

KAKI: Tidak…. (>””< ‘) ..!! Akuuu.. ( ‘o’ ,)/…!!! Karena aku yang menjalankan aktivitas tubuh!

 

 

***

 

 

Forum pun mulai kacau tidak terkendali, semua organ mengklaim dirinyalah yang layak menjadi Ketua Umum dengan berbagai argumentasi yang menyatakan dialah yang paling dominan, hanya satu organ saja yang diam dan memperhatikan forum maklum mungkin dia tidak memiliki bargaining position yang kuat.

Kondisi forum makin tak terkendali dan hampir terjadi baku pukul antar organ.

Melihat kondisi ini sang organ yang pendiam, yaitu (maaf) Anus mengacungkan tangannya mohon bicara

 

 

***

 

 

ANUS: Interupsi… \(_ _ ) …!!! bapak pimpinan sidang !!

 

RAMBUT: Silahkan, Saudara Anus !! ,,__( ^_^’ ))
::dengan cekatan mempersilahkan, sambil mesam-mesem melecehkan::

 

ORGAN LAIN: (terdiam sejenak untuk mendengarkan Anus sambil bertanya-tanya apa yang mau disampaikan ‘sang pendiam’ ini)

 

ANUS: Begini saudara-saudaraku… ( _ _), dari tadi kita hanya meributkan siapa yang mau jadi Ketum, dan semua merasa layak jadi Ketum, kalau begini terus kita tidak bisa menyelesaikan Kongres ini.

 

ORGAN LAIN: Iya! Iya! Jadi bagaimana? Apa solusinya, yang kongkrit saja jangan muter-muter?? (~,~).

 

ANUS: Oleh karena itu, aku ada jalan tengah, yaitu bagaimana kalau aku saja yang diangkat menjadi Ketum.

 

ORGAN LAIN: Hah… .( O.o)… ( _|_ )…?! Bha… ha….ha…..ha… sadar diri dong, Nus…!!!

Posisi kamu saja ada di ‘pembuangan’, bagaimana mau jadi Ketua kita-kita ini ?

wkwkwkwkwk…. =)) …huuuhhh q(;^;)p …!!

(dan masih banyak cercaan dan ejekan yang membuat kuping merah ditujukan pada Anus)

 

RAMBUT: He… he… .he… … Sudah! Sudah! Forum agar tenang kembali dan kita lanjutkeun pembahasan, anggap saja lontaran Anus sebagai joke penghibur kita… ….. he … . He… . He… . ( ^^’))

 

ANUS: Sebentar pimpinan sidang, saya menyampaikan hal yang serriusssSS.

Tapi kenapa teman-teman justru malah melecehkan saya (!_!)??!

Okey lah kalau begitu, saya WO (walk-out) dari forum ini dan akan keluar dari organisasi ini —-> ( >.<)
::sambil pergi meninggalkan forum, yah sesabar-sabarnya orang tentu ada batasnya::

 

ORGAN LAIN: Silahkan…… silahkan Nus…. ( `-`)> … Jangan kembali lagi loh….. o_ o/

 

 

***

 

 

Forum berlanjut tanpa mempedulikan Anus dan insiden tadi, dan seperti yang sudah diduga hanya berisi perdebatan tanpa bisa membuahkan keputusan.

Setelah beberapa lama berjalan, Si Perut mulai mulas pengen Buang Air Besar, tapi ngga bisa apa-apa karena Anus sudah tidak ada di pos-nya.

 

 

***

 

 

PERUT: Cuy gue mules nih ( >_< ) !!!

 

ORGAN LAIN: Ah udah .. m(_ _)m , masalah gitu aja kok repot (-,-)

 

Tapi ternyata mulesnya perut berdampak pada yang lain,

  • Si Otak mulai pening, tidak bisa berpikir jernih,
  • Si Mata mulai kunang-kunang, tidak bisa melihat dengan jelas,
  • Si Kuping berdenging,
  • Si Idung megap-megap,
  • Si Jantung berdebar tidak karuan,

pokoknya seluruh tubuh jadi lemes dech.

 

Akhirnya forum memanggil kembali Anus. Anus mau masuk kembali jika ia dipilih sebagai Ketua Umum. Akhirnya forum menyepakati. Sampai sekarang Anus menjabat ketua umum organ tubuh, dan organ tubuh pun berjalan normal.

 

Hikmah:

Tubuh adalah contoh organisasi yang paling ideal, disana telah terbagi fungsi masing-masing dengan baik, dan tiap-tiap organ tubuh dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dan mendapat haknya sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tidak ada protes antar organ tubuh, ketika perut lapar, tanpa protes tangan menyuap makanan, mulut, gigi, lidah tenggorokan, lambung, dan organ lain pencernaan melakukan tugasnya, tanpa berpikir bahwa itu hanya kepentingan perut, tetapi itu adalah kebutuhan organisasi, dan banyak contoh lainnya yang menggambarkan keidealan organisasi tubuh.

Wallâhu a’lam bi ash-shawwâb.

 

Serpong, 22/01/2010

 

 

 

Sumber:

Tulisan ini merupakan Reading Materi Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

  • Ditulis oleh Ahmad Jahri, S.P. (Ketua Umum SMPT Unila 1996-1997).
  • Dipublikasikan oleh Bakornas LPL PB HMI (Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pengelola Latihan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam), 2003.
  • Diperbaharui dalam bentuk diskusi oleh Eris pada tahun 2007.

One thought on “ Kongres Organ Tubuh ”

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.